Bertahan dan Melepaskan
Hari ini adalah hari
Minggu, tepatnya 10 Mei. Dan ke-9 bulannya Dhea dengan Indra. Yah, bila saat
itu hubungan mereka masih berjalan .
Dhea
adalah anak yang periang, ia selalu disenangi teman-temannya. Namun.. sejak
saat Indra meninggalkannya, Dhea seperti dikelilingi awan mendung, jarang
tertawa dan lebih sering menjadi pendiam. Dan suatu hari saat dijalan...
“Dhe.. coba lihat itu . Itu Indra,
bukan?” , ucap Dini sahabat Dhea.
“Hmm..
masa sih? Mana?” , kata Dhea dengan suara lirih.
“Itu
! Yang menaiki motor hitam dengan helm merah, dan memakai kaos hitam.”
“Oh
itu ya?” , jawab Dhea dengan singkat.
“Iya
Dhee..”
Seketika
itu Dhea tak berbicara apapun, dia hanya diam sambil menatap Indra yang ada di
seberang jalan. Dhea pun menundukkan kepalanya, dan segera membalikkan
badannya.
“Sudahlah,
ayo kita pergi. Aku ingin pulang.” , ucap Dhea
“Hmm..
kamu baik-baik aja kan?” , kata Dini sambil merangkul pundak Dhea.
Sebenarnya,
Dhea ingin sekali berteriak pada saat itu juga. Namun Dhea tak ingin sahabatnya
tahu jika dia sangat terluka .
“Aku
baik-baik aja kok, kamu tenang aja yah..” , kata Dhea dengan tersenyum.
Memang
bukan pertama kali ini dia harus menahan rasa sakitnya. Namun dia juga tak
pernah melampiaskan ataupun mengatakan tentang kesakitannya.
Setelah tiba dirumah, Dhea
membaringkan tubuhnya. Dipandangnya langit-langit kamar dengan tatapan kosong.
“Kenapa
aku harus bertemu dengan dia saat ini Tuhan? Sungguh, aku masih belum bisa
melihatnya. Hatiku masih sangat terasa sakit..“ ucap Dhea .
Dhea
bukanlah seorang gadis yang lemah, dia seringkali lebih tegar meskipun Indra
sering melukai hatinya. Namun kali ini dia tak kuasa untuk menutupi kerapuhannya.
**********
Udara terasa sejuk, hawanya dingin, dan masih
berkabut. Yah, begitulah cuaca di pagi hari ini. Dhea mengambil air wudlu, dan
segera menunaikan sholat subuh. Tidak lupa ia membaca doa untuk diri sendiri,
kedua orangtuanya, orang-orang yang dia sayang, dan tidak lupa ia menyebut
seseorang dalam doanya. Indra, itulah nama yang paling sering ia ucapkan dalam
doanya.
Meskipun
Dhea sadar, Dhea tahu bagaimana dulu ketika Indra memperlakukan Dhea . . yang
sering diabaikan, sering merasa diacuhkan, dan tidak di pedulikan. Namun tetap
saja Dhea tak melupakan Indra dalam doanya.
********
Tiga
bulan telah berlalu, Dhea masih belum dapat menghilangkan Indra dari hatinya.
Dan saat ini adalah failed anniversary 1st
year.
Sore
ini Dhea pergi ke taman. Taman yang dulu pernah dikunjungi bersama Indra. Dhea
duduk di bangku taman, dan menikmati pemandangan yang berada di sekitarnya.
Ketika seseorang pergi berusaha lah untuk
merelakan, ikhlaskan kepergiannya. Karena mungkin dia memang bukan sosok yang
terbaik untukmu. Seberapa besar kau miliki perasaan untuknya, namun jangan
sampai kau lupa akan bagaimana ia memperlakukanmu. Meski kau masih ingin
menunggunya dengan mempertahankan perasaan sakitmu.
“Aku tak pernah menyesal jika aku menyayangimu,
namun entah mengapa aku merasa sedikit ada penyesalan tentangmu yang hadir
dalam kehidupanku. Mengapa kau harus datang membawa rasa yang belum pasti, dan
ku buka pintu hatiku untukmu? Mengapa kau kembali setelah sekian lama kita tak
pernah ada kabar? Dan mengapa kau memilihku dengan alasan kau sudah mengenalku
sejak lama, jika kini kau harus pergi dengan alasan perasaanmu sudah tak ada
lagi untukku? Sebodoh apa aku, senaif inikah aku? Membiarkan dia dapat
mengambil perhatianku, perasaanku!!! “, ucap Dhea yang tiba-tiba meneteskan
airmatanya.
Cinta kadang tak salah memilih, terkadang kita
sendiri yang salah. Bukan mempersalahkan diri karena menumbuhkan rasa untuk
seseorang, karena perasaan bisa muncul tiba-tiba tanpa seijin kita. Tapi
kesalahan menaruh semua harapan yang tersimpan terhadap seseorang yang belum
sepenuhnya kita kenal dengan baik.
**********
Seminggu kemudian....
Sekarang
hampir pukul 20.30 WIB, handphone Dhea
berdering menunjukkan pesan masuk. Dhea membuka pesan itu.
“Dhea..”
“Iya,
ada apa?”
“Aku
minta maaf. Kamu mau maafin aku nggak?” . Dhea terkejut dengan pesan itu, dia pun
tak menyangka jika pengirimnya adalah Indra.
“Hmm..
iya aku maafin kamu kok.” , Singkat Dhea.
“Iya
sudah, makasih kalau gitu..”.
Ternyata
hanya itu yang Indra katakan.Dhea memang memaafkan Indra, namun entah mengapa
dia merasa sedikit kecewa.
************
Tak ada perasaan aneh atau mengganjal dihati Dhea.
Dia sudah tak menganggap berarti tentang apa yang Indra katakan semalam. Kali
ini perasaan Dhea cukup baik, dan tepat pukul 19.00 WIB handphone Dhea pun bergetar.
Sebuah pesan baru diterima, dan dia terkejut bila nama yang tertera di pesan
itu adalah Indra (lagi) .
“Dhea, maafin aku. Aku minta maaf. Aku
udah egois, aku udah buat kamu sakit. Tolong maafin aku, sebenarnya perasaanku
masih ada buat kamu. Aku masih sayang sama kamu..” , pesan Indra yang membuat
Dhea tersentak.
“Apa
maksud Indra berkata seperti itu? Mengapa dia katakan ini padaku?” , gumam
Dhea.
Dhea
tak tahu apa dan kenapa. Dia tak dapat berfikir jernih, seketika itu
perasaannya mulai down, namun ia tetap
harus membalas pesan Indra.
“Kenapa?
Ada apa denganmu? Mengapa kamu katakan ini padaku?”
“Aku
salah, aku egois. Perasaanku labil saat itu. Tidak seharusnya aku mengatakan
putus. Aku masih membutuhkanmu, aku masih menyayangimu. Perasaanku masih ada,
maafkan aku..” jawab Indra.
“Seharusnya
kamu tidak seperti itu. Seharusnya kamu dapat mengontrol perasaanmu dengan
baik, termasuk emosimu ! Kamu ingat bagaimana kamu membentakku meski hanya di
sebuah pesan singkat?” , sentak Dhea.
“Ya,
aku tahu.Aku memang salah, tapi itu semua juga karena kamu ! “
Sekali
lagi Indra menyalahkan Dhea, dan Indra masih menjadi orang yang sama seperti
beberapa bulan yang lalu.
“Aku
memaafkanmu, aku memaafkan kesalahanmu. Kamu benar, mungkin saat itu aku memang
salah. Tapi aku nggak pernah bermaksud untuk membuatmu labil, marah, ataupun mangkel. Maaf sudah membuatmu labil. Dan
aku juga minta maaf, karena kita nggak akan bersama lagi. Bukan karena
perasaanku sudah lenyap buat kamu, tapi aku nggak ingin buat kamu labil lagi gara-gara
aku lagi. Mungkin dengan seseorang
yang baru, kamu akan mendapatkan kebahagiaanmu. Cari yang lebih baik ya, yang
tak akan membuatmu labil, dan tetap ada disampingmu apapun yang terjadi. Maafin
aku ya Indra”
.
Sebenarnya Dhea tak sanggup mengatakan
itu, karena dia masih menyayangi Indra. Namun Dhea lebih memilih melepaskan
orang yang dia sayang untuk mencari seseorang yang lebih baik, yang dapat
menjaga hati, serta perasaan Indra. Dan mulai dari saat ini, Dhea berusaha
melupakan perasaan yang ada pada Ilham.
************
Satu hal yang kita tahu, hal yang indah dalam
cinta adalah ketika ia mencintai dan dicintai juga. Namun ketahuilah, ada hal
yang tak akan bisa bertahan dalam cinta. Yakni ketika hanya satu orang saja
yang berjuang dalam mempertahankan hubungan itu.
Aku hanya ingin berpesan bahwa, kita tak perlu
terus mempertahankan perasaan pada seseorang yang tidak akan pernah menganggap
kita. Sedikitpun dia menoleh, namun jangan katakan cinta lagi jika dia hanya
memandangmu sebelah mata. Tak ada yang melarang ketika kau berusaha
mempertahankan perasaanmu kepada seseorang hingga akhir batas kesanggupanmu,
namun jangan sampai hal yang kau pertahankan malah membuatmu sakit dan tidak
berminat untuk menjalani kehidupanmu sendiri.
Lepaskan dia, bila itu hal yang akan membuatnya
bahagia, dan jika dia adalah sosok yang terus membuatmu terluka karena
pengabaiannya padamu. Seseorang pernah mengatakan, “kamu bagaikan tangan, dan
perasaanmu bagaikan mawar berduri yang kau genggam. Dan semakin kau genggam
rapat mawar itu, kau akan berdarah. Artinya, bila perasaanmu semakin engkau
genggam dalam kesakitan dan kepahitan, semakin pula kau akan terluka.
Kesimpulannya adalah lepaskan mawar yang berduri dalam genggamanmu. Namun,
jangan selalu percaya jika cinta akan lebih bahagia bila ia selalu dilepaskan.
Karena cinta bukanlah bagaimana kita melepaskan, tapi bagaimana kita
mempertahankannya.
Dan jangan sia-siakan orang yang ada dihati kita,
karena kita akan merasa kehilangan ketika ia sudah tak ada lagi. Jangan gunakan
emosi saat membuat atau mengambil keputusan , karena apabila kau lakukan itu..
pada akhirnya kau sendiri yang akan menyesal .
Komentar
Posting Komentar